Selasa, 10 April 2012

Pekerjaan di Bidang Psikologi yang Menggunakan Komputer

Trainer Pengembangan Diri
·         Deskripsi Tugas Trainer Pengembangan Diri
Tugas trainer adalah memberikan jasa pelatihan dan pengembangan diri yang mencakup knowledge, skill, ability, dan other characteristic. Knowledge meliputi kegiatan mentransfer pengetahuan melalui kegiatan seperti seminar, training, ataupun workshop. Jadi, dalam hal ini trainer mengajarkan suatu pengetahuan yang berhubungan dengan pengembangan diri dalam suatu kegiatan seminar, training, ataupun workshop. Sedangkan skill adalah suatu keterampilan diri yang yang didapatkan dari suatu pelatihan pengembangan diri. Jadi, dalam hal ini trainer memberikan pelatihan kepada para peserta training agar peserta memiliki kecakapan (keterampilan) tertentu, misalnya keterampilan berkomunikasi (communication skill), keterampilan sikap dan bahasa tubuh (postur and gesture skill), dan sebagainya. Ability merupakan kemampuan yang didapatkan dengan memaksimalkan potensi diri. Jadi, dalam hal ini trainer melatih para peserta seminar, training, ataupun workshop bagaimana memaksimalkan potensi yang ada pada diri individu menjadi suatu kemampuan, misalnya kemampuan membangun tim (team building), kemampuan mengatur stres (stress management), pelatihan kepemimpinan (leadership training). Sedangkan other characteristic merupakan karakteristik lainnya selain knowledge, skill, dan ability. Jadi, dalam hal ini trainer mengajarkan atau memberikan suatu pelatihan, seperti pelatihan motivasi berprestasi (achievement motivation training), membangun karakter (character building), dan sebagainya.

·         Penggunaan Komputer dalam pekerjaan Trainer Pengembangan Diri
Dalam menjalankan aktivitas kerjanya, trainer membutuhkan alat atau media yang mendukung pekerjaannya. Untuk memaksimalkan tercapainya tugas dalam pekerjaannya, alat atau media yang digunakan tentunya adalah alat atau media yang berbasis teknologi komputer, salah satunya adalah laptop yang terhubung dengan proyektor. Media tersebut digunakannya untuk membuat dan menyimpan materi yang akan disampaikannya atau diajarkannya dalam seminar, training, ataupun workshop, dan dapat ditampilkan melalui proyektor agar semua peserta seminar, Training, ataupun workshop dapat melihat materi yang diajarkan oleh trainer, sehingga peserta pun akan lebih mudah dalam memahami materi dan isi pembicaraan trainer. Selain itu, untuk beberapa jenis pelatihan yang membutuhkan suatu meditasi pada awal permulaan training, laptop tersebut dapat digunakan trainer untuk mengalunkan musik yang tenang agar sugesti dari trainer dapat lebih mudah diterima oleh para peserta training.

Psikolog Polisi (bagpsipol atau Bagian Psikologi Kepolisian)
·         Deskripsi Tugas Psikolog Polisi (bagpsipol atau Bagian Psikologi Kepolisian)
Dalam psikologi kepolisian, psikolog polisi harus mampu menterjemahkan bahasa psikologi menjadi bahasa polisi khususnya dalam mengungkap sebuah perkara (penyidikan kasus). Hal ini tentunya tidak diterapkan pada seluruh bentuk kasus namun terbatas pada kriminalitas khusus dengan skala prioritas dipandang memiliki nuansa psikologis seperti kasus pembunuhan, perkosaan, terorisme, narkoba,dan sebagainya. Tugas psikolog kepolisian meliputi tugas-tugas operasional kepolisian seperti pembuatan kompetensi psikologis saksi atau tersangka, profiling dan autopsi psikologis, analisa kasus dan pelayanan masyarakat.
Pemeriksaan psikologi (kompetensi psikologis) merupakan sebuah proses psikodiagnostika yang diberikan kepada seseorang yang menjadi saksi, tersangka, ataupun korban dalam tindak pidana tertentu. Pemeriksaan ini biasanya lebih diarahkan kepada tersangka untuk mengetahui dinamika psikologi seseorang seperti motif, kebohongan, indikasi psikopathologis, dan sebagainya, sehingga dapat dijadikan sebagai informasi dan saran kepada penyidik agar dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk mendukung proses penyidikan. Sedangkan profiling psikologi merupakan serangkaian tugas  psikolog polisi untuk mengidentifikasi ciri-ciri yang bersifat khusus tentang seseorang yang diduga menjadi pelaku tindak kejahatan berdasarkan fakta-fakta di lapangan. Jadi, psikolog polisi harus mampu melakukan psikodiagnostik terhadap seseorang tanpa harus bertemu dengan seseorang, namun hanya berdasarkan pada jejak-jejak yang ditinggalkan. Profiling psikologi bersifat membantu penyidik dalam memperkirakan siapa yang menjadi pelaku dengan ciri-ciri yang termuat dalam profiling.
Autopsi psikologi adalah membuat gambaran tentang kepribadian seseorang yang sudah mati berdasarkan allo-anamnese dan berbagai keterangan lainnya dari lingkungan untuk membuat profile perilaku tertentu dan didatakan untuk kepentingan lainnya. Sedangkan analisa psikologi merupakan kegiatan yang berupa tulisan yang berisi analisa psikologi tentang trend kejahatan atau kriminalitas tertentu dan kemudian membuat saran-saran dan prediksi tertentu.

·   Penggunaan Komputer dalam pekerjaan Psikolog Polisi (bagpsipol atau Bagian Psikologi Kepolisian)
Dalam menjalankan aktivitas kerjanya, psikolog polisi membutuhkan alat atau media yang mendukung pekerjaannya. Selain menggunakan alat-alat tes psikologi, tentunya psikolog polisi menggunakan alat bantu (media) seperti komputer. Komputer tersebut digunakannya untuk membuat hasil pemeriksaan psikologis seseorang yang menjadi saksi, tersangka, ataupun korban dalam suatu kasus tindak pidana tertentu. Hasil pemeriksaan seperti kompetensi psikologis, profiling, autopsi, dan analisis kasus ini dibuat oleh psikolog polisi berbentuk suatu berkas yang berisis informasi dan saran kepada penyidik agar dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk mendukung proses penyidikan. Oleh karena itu, komputer memiliki peran penting dalam pekerjaan psikolog polisi.