Trainer Pengembangan Diri
·
Deskripsi
Tugas Trainer Pengembangan Diri
Tugas trainer
adalah memberikan jasa pelatihan dan pengembangan diri yang mencakup knowledge, skill, ability, dan other characteristic. Knowledge meliputi kegiatan mentransfer
pengetahuan melalui kegiatan seperti seminar, training, ataupun workshop. Jadi, dalam hal ini trainer mengajarkan suatu pengetahuan
yang berhubungan dengan pengembangan diri dalam suatu kegiatan seminar, training, ataupun workshop. Sedangkan skill
adalah suatu keterampilan diri yang yang didapatkan dari suatu pelatihan
pengembangan diri. Jadi, dalam hal ini trainer
memberikan pelatihan kepada para peserta training
agar peserta memiliki kecakapan (keterampilan) tertentu, misalnya keterampilan
berkomunikasi (communication skill), keterampilan
sikap dan bahasa tubuh (postur and
gesture skill), dan sebagainya. Ability
merupakan kemampuan yang didapatkan dengan memaksimalkan potensi diri. Jadi,
dalam hal ini trainer melatih para
peserta seminar, training, ataupun workshop bagaimana memaksimalkan potensi
yang ada pada diri individu menjadi suatu kemampuan, misalnya kemampuan
membangun tim (team building),
kemampuan mengatur stres (stress
management), pelatihan kepemimpinan (leadership
training). Sedangkan other
characteristic merupakan karakteristik lainnya selain knowledge, skill, dan ability. Jadi, dalam hal ini trainer mengajarkan atau memberikan
suatu pelatihan, seperti pelatihan motivasi berprestasi (achievement motivation training), membangun karakter (character building), dan sebagainya.
·
Penggunaan
Komputer dalam pekerjaan Trainer Pengembangan Diri
Dalam menjalankan aktivitas kerjanya, trainer membutuhkan alat atau media yang
mendukung pekerjaannya. Untuk memaksimalkan tercapainya tugas dalam
pekerjaannya, alat atau media yang digunakan tentunya adalah alat atau media
yang berbasis teknologi komputer, salah satunya adalah laptop yang terhubung
dengan proyektor. Media tersebut digunakannya untuk membuat dan menyimpan
materi yang akan disampaikannya atau diajarkannya dalam seminar, training, ataupun workshop, dan dapat ditampilkan melalui proyektor agar semua
peserta seminar, Training, ataupun workshop dapat melihat materi yang
diajarkan oleh trainer, sehingga peserta
pun akan lebih mudah dalam memahami materi dan isi pembicaraan trainer. Selain itu, untuk beberapa
jenis pelatihan yang membutuhkan suatu meditasi pada awal permulaan training, laptop tersebut dapat
digunakan trainer untuk mengalunkan
musik yang tenang agar sugesti dari trainer
dapat lebih mudah diterima oleh para peserta training.
Psikolog
Polisi (bagpsipol atau Bagian Psikologi Kepolisian)
·
Deskripsi
Tugas Psikolog Polisi (bagpsipol atau Bagian Psikologi Kepolisian)
Dalam psikologi kepolisian, psikolog polisi harus
mampu menterjemahkan bahasa psikologi menjadi bahasa polisi khususnya dalam
mengungkap sebuah perkara (penyidikan kasus). Hal ini tentunya tidak diterapkan
pada seluruh bentuk kasus namun terbatas pada kriminalitas khusus dengan skala
prioritas dipandang memiliki nuansa psikologis seperti kasus pembunuhan,
perkosaan, terorisme, narkoba,dan sebagainya.
Tugas psikolog kepolisian meliputi tugas-tugas operasional kepolisian seperti pembuatan
kompetensi psikologis saksi atau tersangka,
profiling dan autopsi psikologis, analisa kasus dan pelayanan
masyarakat.
Pemeriksaan psikologi (kompetensi psikologis)
merupakan sebuah proses psikodiagnostika yang diberikan kepada seseorang yang
menjadi saksi, tersangka, ataupun korban dalam tindak pidana tertentu. Pemeriksaan
ini biasanya lebih diarahkan kepada tersangka untuk mengetahui dinamika
psikologi seseorang seperti motif, kebohongan, indikasi psikopathologis, dan
sebagainya, sehingga dapat dijadikan sebagai informasi dan saran kepada
penyidik agar dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk mendukung proses
penyidikan. Sedangkan profiling
psikologi merupakan serangkaian tugas psikolog polisi untuk mengidentifikasi ciri-ciri
yang bersifat khusus tentang seseorang yang diduga menjadi pelaku tindak
kejahatan berdasarkan fakta-fakta di lapangan. Jadi, psikolog polisi harus
mampu melakukan psikodiagnostik terhadap seseorang tanpa harus bertemu dengan
seseorang, namun hanya berdasarkan pada jejak-jejak yang ditinggalkan. Profiling psikologi bersifat membantu
penyidik dalam memperkirakan siapa yang menjadi pelaku dengan ciri-ciri yang
termuat dalam profiling.
Autopsi psikologi
adalah membuat gambaran tentang kepribadian seseorang yang sudah mati
berdasarkan allo-anamnese dan
berbagai keterangan lainnya dari lingkungan untuk membuat profile perilaku tertentu dan didatakan untuk kepentingan lainnya. Sedangkan
analisa psikologi merupakan kegiatan yang berupa tulisan yang berisi analisa
psikologi tentang trend kejahatan
atau kriminalitas tertentu dan kemudian membuat saran-saran dan prediksi
tertentu.
· Penggunaan
Komputer dalam pekerjaan Psikolog Polisi (bagpsipol atau Bagian Psikologi Kepolisian)
Dalam menjalankan aktivitas kerjanya, psikolog polisi membutuhkan alat atau media yang
mendukung pekerjaannya. Selain menggunakan alat-alat tes psikologi, tentunya
psikolog polisi menggunakan alat bantu (media) seperti komputer. Komputer tersebut
digunakannya untuk membuat hasil pemeriksaan psikologis seseorang yang menjadi
saksi, tersangka, ataupun korban dalam suatu kasus tindak pidana tertentu. Hasil
pemeriksaan seperti kompetensi psikologis, profiling,
autopsi, dan analisis kasus ini dibuat oleh psikolog polisi berbentuk suatu
berkas yang berisis informasi dan saran kepada penyidik agar dapat mengambil
langkah-langkah tertentu untuk mendukung proses penyidikan. Oleh karena itu, komputer
memiliki peran penting dalam pekerjaan psikolog polisi.