Jumat, 02 Oktober 2009

SAKIT PSIKOLOGIS DAN GANGGUAN FISIK

SAKIT PSIKOLOGIS DAN GANGGUAN FISIK

Semula gangguan ini popular dengan nama gangguan psikosomatis yang artinya adalah adanya penderitaan yang bersifat fisik, tetapi tidak ditemukan penyebab-penyebab rasionalnya. Gangguan ini melibatkan gambaran klinis yang didominasi oleh perubahan-perubahan dalam struktur dan fungsi organ-organ internal perilaku maladaptive yang terbuka (Coleman, 1972). Badan kita memiliki cara berespon faali yang bersifat alamiah terhadap segala situasi yang menekan, yang dikenal dengan respons “fight-or-flight response”. Ini merupakan cara adaptif untuk menghadapi ancaman. Akan tetapi kalau respons semacam ini berjalan terus-menerus, berlangsung lama, tentulah badan atau organ tubuh kita kan menjadi aus, yang memungkinkan terjadi luka (ulcers), asthma, sakit kepala, penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan kelemahan system kekebalan.

Secara akademis, saat ini, istilah psikosomatis lebih banyak digunakan sebagai suatu pendekatan dan juga anjuran moralitas, agar penanganan gangguan, baik fisik maupun mental, seyogianya dilakukan melalui kerjasama kedua ahli dibidang tersebut, yaitu kedokteran dan psikologi. Pendekatan ini berpendapat bahwa sedikit maupun banyak, tidak ada sakit fisik yang sama sekali lepas dari masalah psikologis, sebaliknya tidak ada gangguan psikologis yang tidak berkaitan dengan masalah-masalah fisik. Bersamaan dengan pendapat itu, saat ini dikenal istilah behavioral medicine, yaitu suatu pendekatan interdisiplin yang sangat luas untuk gangguan-gangguan fisik yang diperkirakan memiliki factor-faktor psikologis sebagai aspek utama yang menjadi pola penyebabnya.

Pendekatan behavioral medicine melakukan pemeriksaan dalam konteks bio-psiko-sosial yang sangat luas, seperti berikut ini :

  • Etiology

Dalam hal ini diperiksa bagaimana kejadian-kejadian kehidupan yang kritis terjadi pada orang tersebut, bagaimana perilaku khasnya, dan bagaimana disposisi organisasi kepribadian individu berperan pada penyakit fisik.

  • Host-Resistance

Bagaimana efek mengenai stress berkurang dengan adanya resistensi sumber, sepereti gaya penyelesaian masalah, dukungan social dan sifat-sifat kepribadian tertentu.

  • Disease Mechanism (Mekanisme Penyakit)

Bagaimana faal manusia diganggu atau diubah oleh stressor, terutama yang muncul dari perilaku maladaptive. Bagaimana efek yang dilahirkan oleh system-sistem seperti dalam kekebalan (immune), pencernaan (gastro intestinal), serta peredaran darah dan jantung (cardio vascular).

  • Patient Decision Making (Pembuatan Keputusan oleh Pasien)

Dalam keputusan ini ditentukan proses-proses apakah yang terlibat dalam pilihan-pilihan individu sebagai respek terhadap gaya hidup, health-care decision maupun usaha-usaha pencegahan.

  • Compliance

Membicarakan factor-faktor, baik bio-medical, behavioral, self-regulation, cultural, social, maupun interpersonal apakah menentukan compliance berhubungan dengan advise medical (nasehat secara medis).

  • intervention

bagaimana efektivitas usaha-usaha psikologis, seperti pendidikan kesehatan dan modifikasi perilaku berperanan dalam mengubah gaya hidup yang tidak sehat dan dalam meredakan sakit atau penyakit secara langsung maupun perilaku sakit, baik pada taraf individual maupun pada taraf komunitas.

Kisker (1972) menemukan terlibatnya empat kondisi dalam menumbuhkan dan mengembangkan gangguan psikosomatis :

  1. adanya konstitusi tubuh yang membuat badan cenderung menjadi lebih mudah sakit.
  2. adanya stress
  3. terlibatnya system syaraf otonom
  4. adanya situasi yang memperkuat atau memelihara

coleman menyatakan bahwa dalam gangguan ini kita sering menemukan :

  1. efek dari ketegangan emosional yang berkelanjutan dalam system organ-organ halus
  2. kecenderungan pada orang-orang tertentu dalam system organ tunggal tertentu yang terlibat
  3. patologi produksi organic yang sering.

Coleman dkk (1972) mengemukakan terdapat sepuluh kelompok dan spesifik yang termasuk psikofisiologis, yaitu :

  1. gangguan kulit
  2. gangguan musculoskeletal
  3. gangguan pernapasan
  4. gangguan kardiovaskuler
  5. gangguan limfatik dan hemik
  6. gangguan gastrointestinal
  7. gangguan genitourinary
  8. gangguan endokrin
  9. gangguan organ indra khusus
  10. gangguan tipe lain, seperti gangguan dalam system syaraf dimana factor-faktor emosional memegang peranan penting.

Factor psikologis dan kesehatan

Terdapat tiga model bagaimana factor-faktor psikologis itu mempengaruhi timbulnya gangguan fisik sebagaimana diyakini pada ahli psikologi kesehatan, yaitu :

  1. Model efek Langsung


Factor-faktor psikologis perubahan-perubahan penyakit

(stress, gaya kepribadian) faali

  1. Model Interaktif


Factor-faktor

Psikologis

Perubahan-perubahan penyakit

Faali

Kerawanan

Untuk penyakit

  1. Model Efek Tak Langsung


Perilaku yang

Factor-faktor berhubungan

Psikologis dengan kesehatan penyakit

(merokok, tidur)

Daftar Pustaka :

Davidson, G. (2006). Psikologi Abnormal. Jakarta : Rajagrafindo Persada

3 komentar:

Unknown mengatakan...

adakah cara yang tepat untuk mengatasi gangguan kecemasan itu agar tubuh saya tidak aus,...jujur saya sangat khawatir.

Unknown mengatakan...

Good

Unknown mengatakan...

Good