Kesulitan atau gangguan belajar (Learning Disorders) merupakan suatu kesulitan atau gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi seorang anak dengan kemampuan akademik yang seharusnya sudah dapat dicapai oleh anak seusianya. Gangguan belajar meliputi kemampuan untuk memperoleh, menyimpan, atau menggunakan keahlian khusus atau informasi secara luas, dihasilkan dari kekurangan perhatian, ingatan, atau pertimbangan dan mempengaruhi performa akademi.
Definisi gangguan belajar (Learning Disorders) menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), yaitu:
• Diagnosis gangguan belajar ditegakkan bila hasil yang dicapai di bidang membaca, matematik, atau menulis dibawah hasil yang semestinya dapat dicapai sesuai dengan tingkat usia, akademik, dan intelegensinya
• Problem belajar erat kaitannya dengan pencapaian hasil akademik dan aktivitas sehari-hari. Di AS, 5% murid di sekolah umum mengalami learning disorders dan hampit 40% nya mengalami putus sekolah. Orang dewasa dengan learning disorders biasanya mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan adaptasi sosialnya. Orang dengan learning disorders mempunyai proses kognitif yang abnormal, yaitu kelainan di bidang persepsi visual, bicara, atensi, dan daya ingat.
Gangguan belajar sangat berbeda dari keterlambatan mental dan terjadi dengan normal atau bahkan fungsi intelektual tinggi. Gangguan belajar hanya mempengaruhi fungsi tertentu, sedangkan pada anak dengan keterlambatan mental, kesulitan mempengaruhi fungsi kognitif secara luas. Terdapat tiga jenis gangguan belajar yaitu gangguan membaca, gangguan menuliskan ekspresi, dan gangguan matematik. Dengan demikian, seorang anak dengan gangguan belajar bisa mengalami kesulitan memahami dan mempelajari matematika yang signifikan, tetapi tidak memiliki kesulitan untuk membaca, menulis, dan melakukan dengan baik pada subjek yang lain. Gangguan belajar tidak termasuk masalah belajar yang disebabkan terutama masalah penglihatan, pendengaran, koordinasi, atau gangguan emosional.
Referensi :
http://www.parenting.co.id/article/article_detail.asp?catid=2&id=150
Tidak ada komentar:
Posting Komentar