Jumat, 30 April 2010

CARA MENDETEKSI GANGGUAN BELAJAR

Tanda dari kesulitan belajar sangat bervariasi, tergantung dari usia anak pada saat itu. Sensitivitas atau kepekaan orang tua dan guru seringkali sangat membantu dalam deteksi dini. Orang tua atau guru yang melihat adanya kesenjangan yang konsisten antara kemampuan akademik anak dengan kemampuan rata-rata teman sekelasnya atau prestasi anak yang tidak kunjung meningkat walaupun pelajaran tambahan sudah diberikan, haruslah mulai berpikir
apa yang sebenarnya terjadi dalam diri sang anak. Apalagi jika disertai oleh beberapa gejala di bawah ini :
1. Untuk anak pra-sekolah
• Keterlambatan berbicara jika dibandingkan anak seusianya.
• Adanya kesulitan dalam pengucapan kata.
• Kemampuan penguasaan jumlah kata yang minim.
• Seringkali tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk suatu kalimat.
• Kesulitan untuk mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari dalam seminggu.
• Mengalami kesulitan dalam menghubung-hubungkan kata dalam suatu kalimat.
• Kegelisahan yang sangat ekstrim dan mudah teralih perhatiannya.
• Kesulitan berinteraksi dengan anak seusianya.
• Menunjukkan kesulitan dalam mengikuti suatu petunjuk atau rutinitas tertentu.
• Selalu menghindari permainan `puzzles'.
• Menghindari pelajaran menggambar atau prakarya tertentu seperti menggunting.
2. Untuk anak usia sekolah
• Mempunyai kemampuan daya ingat yang buruk.
• Selalu membuat kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan membaca, misalnya huruf b dibaca d, huruf m dibaca w, kesalahan transposisi yaitu kata roda dibaca dora.
• Lambat untuk mempelajari hubungan antara huruf dengan bunyi pengucapannya.
• Bingung dengan operasionalisasi tanda-tanda dalam pelajaran matematika, misalnya tidak dapat membedakan antara tanda – dengan +, tanda + dengan x, dll.
• Sulit dalam mempelajari keterampilan baru, terutama yang membutuhkan kemampuan daya ingat yang baik.
• Sangat aktif, tidak mampu menyelesaikan satu tugas atau kegiatan tertentu secara tuntas.
• Impulsif (bertindak sebelum berpikir).
• Sulit konsentrasi atau perhatiannya mudah teralih.
• Sering melakukan pelanggaran baik di sekolah atau di rumah.
• Tidak bertanggung jawab terhadap kewajibannya.
• Tidak mampu merencanakan kegiatan sehari-harinya.
• Problem emosional seperti mengasingkan diri, pemurung, mudah tersinggung atau acuh terhadap lingkungannya.
• Menolak bersekolah.
• Mengalami kesulitan dalam mengikuti petunjuk atau rutinitas tertentu.
• Ketidakstabilan dalam menggenggam pensil/pen.
• Kesulitan dalam mempelajari pengertian tentang hari / waktu
Jika orang tua atau guru menemukan beberapa gejala di atas maka sebaiknya dilakukan evaluasi oleh tenaga profesional seperti, dokter anak atau psikiater anak atau tenaga profesional lainnya.
Referensi:
http://www.parenting.co.id/article/article_detail.asp?catid=2&id=150

Tidak ada komentar: