Jumat, 30 April 2010

PERKEMBANGAN PERVASIF

Pervasive Developmental Disorder (PDD) merupakan kelompok gangguan perkembangan yang biasanya terlihat nyata ketika anak berumur 3 tahun, namun tanda-tanda gangguan ini biasanya sudah terlihat sebelum anak berusia 3 tahun. Sehingga deteksi dini sebelum anak berusia 3 tahun sangatlah diperlukan agar penanganan yang tepat dapat segera diberikan.
Secara umum, anak-anak dengan PDD biasanya mengalami tiga gangguan yaitu gangguan komunikasi (misal: kesulitan berbicara), gangguan interaksi (misal: tidak mau bermain dengan anak seusianya atau orang lain), dan gangguan perilaku (misal: perilaku repetitive – stereotipik atau perilaku “aneh” yang dilakukan berulang-ulang). Berdasarkan definisi DSM IV (American Psychiatric Association, 1994), PDD merupakan gangguan dalam interaksi sosial, gangguan dalam berkomunikasi, dan adanya keterpakuan tingkah laku, minat dan aktivitas.
Berdasarkan klasifikasi DSM IV tersebut terdapat 5 bentuk PDD yaitu:
1. Autism
2. Asperger Syndrome
3. CDD (Childhood Disintegrative Disorder)
4. Rett Disorder
5. PDD NOS (Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified)
1. Autism
Autis adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif.
Pada umumnya penyandang autisma mengacuhkan suara, penglihatan ataupun kejadian yang melibatkan mereka. Jika ada reaksi biasanya reaksi ini tidak sesuai dengan situasi atau malahan tidak ada reaksi sama sekali. Mereka menghindari atau tidak berespon terhadap kontak sosial (pandangan mata, sentuhan kasih sayang, bermain dengan anak lain dan sebagainya).
2. Asperger Syndrome
Asperger syndrome merupakan kelompok gangguan perkembangan pervasif yang ciri khasnya adalah memiliki gangguan komunikasi, interaksi dan perilaku. Gangguan perilakunya nampak sangat jelas sebelum anak berusia 3 tahun, namun anak dengan Asperger tiba-tiba bisa berbicara di usia 3 tahun, dan kemampuan bicaranya langsung berkembang sangat cepat. Hal ini yang sangat jelas membedakannya dengan anak autis yang memiliki perkembangan bahasa yang cenderung lama.
Anak dengan Asperger syndrome memiliki kecerdasan yang normal, sehingga secara akademik anak tidak mempunyai hambatan yang berarti untuk mengikuti pelajaran di sekolah umum. Biasanya anak ini pun memiliki minat yang sangat kuat pada bidang tertentu dan memiliki kemampuan melebihi anak “normal” seusianya.
Pada umumnya anak dengan Asperger yang sudah besar cukup suka berteman, namun dalam hubungan interaksi dan komunikasinya biasanya cenderung “aneh” karena anak dengan asperger biasanya menggunakan bahasa yang cenderung formal. Mereka juga mengalami kesulitan untuk memahami dan menggunakan kata-kata yang bersifat “humor” sehingga cendung terlihat tidak humoris dan terlihat kaku. Dengan kondisi yang seperti ini anak biasanya mendapatkan kendala dalam bersosialisasi dan pada akhirnya merasa tertekan di sekolahnya. Masalah ini biasanya ditemukan saat anak mulai memasuki usia remaja, sekitar SMP auat SMA.
Intervensi dan layanan yang diberikan untuk membantu anak dengan Asperger dapat berupa program terapi yang dilaksanakan dengan tujuan memperbaiki kemampuan yang belum dikuasai, terutama dalam aspek-aspek yang tertinggal. Misalnya dalam aspek sosial, anak banyak dilibatkan dalam kegiatan sosial seperti belajar dalam kelompok kecil, mengikuti aktivitas olah raga dalam satu team sehingga anak belajar berkerja sama dan berbagi pengalaman dengan anak lain.

3. CDD (Childhood Disintegrative Disorder)
Anak yang mengalami gangguan CDD mengalami perkembangan normal sampai umur 2-3 tahun, namun setelah usia tersebut anak kemudian mengalami kemunduran dalam perkembangan dan secara signifikan kehilangan minimal 2 hal dari lima hal berikut:
• Bahasa ekspresif dan reseptifnya
• Kemampuan melakukan interaksi sosial atau tingkah laku adaptif
• Kontrol terhadap buang air kecil dan buang asir besar
• Minat untuk bermai
• Kemampuan motorik
Selain itu ada gejala tambahan yang menunjukan fungus abnormal yang sedikitnya terdapat 2 hal dari tiga hal berikut:
• Gangguan dalam interaksi sosial (misalnya menyendiri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain termasuk anggota keluarga)
• gangguan dalam komunikasi (anak mulai behenti bicara atau kembali hanya mengungkapkan satu kata)
• Melakukan aktivitas yang sama berulang-ulang, serta sulit untuk berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas selanjutnya. Anak menunjukkan masalah dalam profil sensori, seperti mencium-cium atau menjilat-jilat benda yang dipegang.
CDD bisanya terjadi anara umur 3-4 tahun pada seorang, namun dapat juga terjadi pada anak usia selanjutnya, sampai usia 10 tahun. CDD merupakan kelompok PDD yang sangat jarang terjadi dan memiliki kondisi yang “berat” karena hanya 20% anak yang didiagnosa CDD dan telah menjalani terapi yang dibutuhkan mampu berbicara dalam satu kalimat lengkap.

4. Rett Disorder
Rett Disorder merupakan kelainan genetik (pada kromosm X yang disebut MsCP 2) yang ditandai dengan satu periode perkembangan anak yang normal dan kemudian diikuti dengan kehilangan keahlian yang sebelumnya telah dikuasai dengan baik seperti kemampuan komunikasi dan keterampilan motorik, khususnya kehilangan kemampuan menggunakan tangan yang kemudian berganti menjadi pergerakan tangan yang berulang ulang (seperti mencuci tangan) mulai pada umur 1 hingga 4 tahun. Rett nampak seperti CDD, namun Rett hanya terjadi pada anak perempuan.
Gejala dapat dimulai usia 6 bulan hingga usia 18 bulan, seperti berikut:
• Pertumbuhan kepala lambat
• Kehilangan kemampuan menggunakan gerakan tangan
• Berkembang seperti gejala khas autism
Untuk menentukan seseorang Rett atau tidak hanya bisa dilakukan dengan tes kromosom atau melihat karakteristik berikut:
• Mengalami perkembangan normal kira-kira dari 6 bulan -18 bulan.
• Memiliki lingkar kepala normal pada saat kelahirannya, namun menunjukkan perlambatan pertumbuhan pada usia 3 bulan hingga 4 tahun, (apabila pada usia di atas 4 tahun di ukur lingkar kepalanya, anak menunjukkan lingkar kepalanya yang lebih kecil dan berada di bawah rata-rata anak seusianya).
• Menghilangnya kemampuan bahasa ekspresif (yang tadinya bisa bicara jadi tidak bisa bicara) dan menurunnya kemampuan fungsi tangan.
• Munculnya gerakan tangan yang repetitif/mengulang-ulang seperti: hand washing, hand wringing, hand clapping, and hand mouthing.
• Menggerak-gerakan tubuh (Shakiness of the torso/body rocking).
• Jika berjalan, cenderung tidak seimbang dan berjinjit.
Sayangnya, mereka yang didiagnosa Rett seringkali berakhir dengan meninggal di usia yang masih sangat muda.

5. PDD NOS (Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified)
PDD NOS (Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified) termasuk dalam PDD (Pervasive Developmental Disorder) atau Autism Spectrum Disorder (ASD). Individu dengan PDD NOS memiliki beberapa karakter gangguan pada ASD, namun tidak memenuhi kriteria kriteria diagnostik dari berbagai gangguan pervasif lainnya. PDD NOS sering disalahartikan atau disamakan dengan autism dan kadang disebut sebagai autisme atipikal oleh spesialis autis. Namun batasan antara PDD NOS dengan kondisi-kondisi non-autistik tidak pernah terselesaikan. Dalam usulan DSM IV, PDD NOS akan dilenyapkan dan akan digantikan dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
Individu yang di diagnosa dengan PDD NOS mungkin memiliki kesulitan bersosialisasi, melakukan repetitive behaviors (perilaku berulang-ulang), dan sensitif terhadap rangsangan tertentu. Dalam interaksi, mereka menghindari kontak mata dan tampak tidak mampu berbicara, mereka juga mengalami kesulitan transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

Referensi :
http://www.toddlerstoday.com/perkembanganpervasif
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/PDDNOS&e=TFvZSi3Noa8rAfZxKzKDw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CAwQ7gEw&prev=/search%3Fq%3DPDDNOS%26hl%3Did%26client%3Dfirefoxa%26hs%3DQzl%26sa%3DG%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds

Tidak ada komentar: