Sabtu, 05 Juni 2010

Aduh, Dia Mulai Aneh!

Aduh, Dia Mulai Aneh!
Jangankan nelepon duluan, kirim SMS aja enggak. Mau ketemuan aja susaaaah banget. Duh, tanda-tanda enggak bagus tuh! Apa yang musti kita lakukan kalau pacar kita berubah jadi ‘aneh’ gitu?
Introspeksi diri
Sebelum menyalahkan dia kerena kelakuannya yang ajaib begitu, yuk kita introspeksi diri. Siapa tahu kita melakukan kesalahan besar yang enggak disadari yang dia sebelin banget. Ingat-ingat lagi waktu ketemuan sama dia, apa yang dia katakan? Kapan terakhir dia menjadi aneh dan apa yang terjadi antara dia dan kita waktu itu? Tanya juga pendapat sahabat dekat kita, jangan-jangan kita sendiri enggak menyadari. Sahabet dekat mungkin bisa ngingetin kita.
Keep cool, jangan emosi dulu
Setelah introspeksi diri, eh, ternyata memang dari sisi kita enggak ada dosa nih! Dia saja yang tiba-tiba berubah aneh. Kesal enggak sih? Terus gimana dong? Pssst.. keep cool dulu, biar bagaimanapun semua masalah enggak akan selesai kalau kita marah-marah. Tenangkan emosi, ngumpul dulu bareng teman-teman yang mengerti masalah kita atau curhat sama kakak dan adik. Untuk urusan curhat juga harus diperhatikan. Pilihlah partner curhat yang tepat, yaitu yang bisa menenangkan kita. Jangan pilih si tukang adu domba yang bisa bikin emosi kita makin jadi! Wah, tambah enggak menyelesaikan masalah nanti! Tentu teman curhat ini pun harus bisa dipercaya. Enggak lucu kalau curhat kita beredar kemana-mana. Kalau sudah agak tenang, go for the next step: Ajak dia ngomong.
Momen dan strategi
Momen yang cocok adalah ketika mood dia lagi bagus dan dia enggak terlalu capek. Jangan coba ngajak ngomong setelah selesai ujian metematika atau setelah latihan basket. Ya masih capeklah dia. Orang yang kondisi fisiknya enggak fit dan pikirannya llelah lebih mudah tersinggung. Enggak mau kan urusan tambah ruwet gara-gara urusan sepele seperti salah timming?
Ketika sudah nemu waktu yang pas, sekarang kita pikirkan strategi untuk bertanya. Mulailah bercerita dari sisi kita. Gunakan awalan kalimat “aku”, dan jangan “kamu”, seperti “aku sedih” dan bukan “kamu bikin aku seidh”. Awalan “kamu” pada kalimat bisa membuat dia merasa sebagai pihak yang bersalah dan bisa-bisa dia tambah ngambek.

Gals, kalau kita sudah melakukan yang terbaik tapi pacar masih berkelakuan aneh dan yang paling parah dia minta putus, kita jangan menyalahkan diri sendiri. Ambil hikmahnya dan jadikan ini pengalaman berharga. Patah hati sah-sah saja, tapi jangan kelamaan ya, kerena masih banyak di luar sana yang jauh lebih baik dari si heartbreaker kita!

Tidak ada komentar: