Sabtu, 05 Juni 2010

DIAGNOSIS GANGGUAN KOMUNIKASI PADA ANAK

Seperti pada gangguan perkembangan lainnya, kesulitan utama dalam diagnosis adalah membedakannya dari variasi perkembangan yang normal. Anak normal mempunyai variasi besar pada usia saat mereka belajar berbicara dan terampil berbahasa. Keterlambatan berbahasa sering diikuti kesulitan dalam membaca dan mengeja, kelainan dalam hubungan interpersonal, serta gangguan emosional dan perilaku. Untuk menegakkan diagnosis, harus dilakukan pengujian terhadap intelektual nonverbal anak. Pengamatan pola bahasa verbal dan isyarat anak dalam berbagai situasi dan selama interaksi dengan anak-anak lain membantu memastikan keparahan bidang spesifik anak yang terganggu, dan membantu dalam deteksi dini komplikasi perilaku dan emosional.
ANAMNESIS
Anamnesis pada gangguan bahasa dan bicara mencakup perkembangan bahasa anak. Beberapa pertanyaan yang dapat ditanyakan antara lain:
• Pada usia berapa bayi mulai mengetahui adanya suara, misalnya berkedip, terkejut, atau menggerakkan bagian tubuh.
• Pada usia berapa bayi mulai tersenyum (senyum komunikatif), misalnya saat berbicara padanya.
• Kapan bayi mulai mengeluarkan suara “aaaggh”
• Orientasi terhadap suara, misalnya bila ada suara apakah bayi memaling atau mencari ke arah suara.
• Kapan bayi memberi isyarat daag dan bermain cikkebum
• Mengikuti perintah satu langkah, seperti beri ayah sepatu atau ambil koran
• Berapa banyak bagian tubuh yang dapat ditunjukkan oleh anak, seperti mata, hidung, kuping, dan sebagainya
Selain itu harus diperhatikan juga tanda bahaya adanya gangguan komunikasi yaitu bila pada usia:
4-6Bulan
• Tidak menirukan suara yang dikeluarkan orang tuanya.
• pada usia 6 bulan belum tertawa atau berceloteh.
8-10Bulan
• Usia 8 bulan tidak mengeluarkan suara yang menarik perhatian.
• Usia 10 bulan, belum bereaksi ketika dipanggil namanya.
• 9-10bulan, tidak memperlihatkan emosi seperti tertawa atau menangis.
12-15Bulan
• 12bulan, belum menunjukkan mimik.
• 12 bulan, belum mampu mengeluarkan suara, seperti “ma-ma”, “da-da”.
• 12 bulan, tidak menunjukkan usaha berkomunikasi bila membutuhkan sesuatu.
• 15 bulan, belum mampu memahami arti tidak boleh atau daag.
• 15 bulan, tidak memperlihatkan 6 mimik yang berbeda.
• 15 bulan, belum dapat mengucapkan 1-3 kata.
18-24Bulan
• 18 bulan, belum dapat mengucapkan 6-10 kata.
• 18-20 bulan, tidak menunjukkan ke sesuatu yang menarik perhatian.
• 21 bulan, belum dapat mengikuti perintah sederhana.
• 24 bulan, belum mampu merangkai 2 kata menjadi kalimat.
• 24 bulan, tidak memahami fungsi alat rumah tangga seperti sikat gigi dan telepon.
• 24 bulan, belum dapat meniru tingkah laku atau kata-kata oranglain.
• 24 bulan, tidak mampu menunjukkan anggota tubuhnya bila ditanya.
30-36Bulan
• 30 bulan, tidak dapat dipahami oleh anggota keluarga.
• 36 bulan, tidak menggunakan kalimat sederhana dan pertanyaan dan tidak dapat dipahami oleh orang lain selain anggota keluarga.
3-4Tahun
• 3 tahun, tidak mengucapkan kalimat, tidak mengerti perintah verbal dan tidak memiliki minat bermain dengan sesamanya.
• 3,5 tahun, tidak dapat menyelesaikan kata seperti “ayah” diucapkan “aya”.
• 4 tahun, masih gagap dan tidak dimengerti secara lengkap.

Tidak ada komentar: