Gangguan komunikasi ekspresif adalah salah satu gangguan komunikasi dimana anak mengalami kesulitan mengkomunikasikan kebutuhan, pikiran dan maksudnya dengan ucapan yang benar. Penggunaan bahasa cenderung sedikit, perbendaharaan kata terbatas, kalimat pendek, tidak lengkap, struktur tidak sesuai usia, tata bahasa kacau, cerita dan kejadian disampaiakan secara tidak terorganisir, sulit memahami penjelasan anak.
Namun, anak-anak ini mempunyai kepandaian, pendengaran, kemampuan komprehensi, dan emosi yang normal. Keadaan ini disebabkan gangguan fungsi otak, yang tidak mampu menerjemahkan gagasan kepada bicara. Anak dapat menggunakan mimik untuk menyatakan kehendak.
Sebanyak 50-80% di antara anak-anak ini akan mencapai kemampuan berbicara yang normal sebelum umur sekolah. Prognosis kurang baik bila gangguan berbicara ekspretif menetap sampai umur sekolah. Anak-anak ini dapat menunjukan gangguan lainnya misalnya gangguan membaca dan gangguan pemusatan perhatian. Kadang-kadang anak nampak normal, tetapi tetap mengalami kesulitan bila harus menceritakan suatu hal yang kompleks. Hambatan ini akan menurunkan prestasi akademik, menyebabkan gangguan personal-sosial dan menyebabkan timbulnya rasa rendah diri.
Berbeda dengan developmental language delay yang dapat sembuh sendiri, anak-anak ini tetap mengalami gangguan bila tidak dilakukan intervensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar