Di usia prasekolah, anak seharusnya sudah lancar berbicara. Namun tak jarang, ada anak pada usia ini yang bicaranya gagap (stuttering). Banyak sekali kemungkinan penyebabnya meski penyebab utamanya sendiri tidak diketahui pasti, yang jelas gagap tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang. Anak yang gagap umumnya normal, karena gagap bukan disebabkan oleh proses fisik produksi suara atau proses penerjemahan pikiran menjadi kata.
Faktor genetik dan neurofisiologi diduga berperan atas timbulnya gangguan ini, yang mencakup:
1. Keturunan atau herediter
Sebagian kecil gagap disebabkan faktor keturunan yang berarti anak membawa disposisi kondisi saraf yang membuat mereka rentan sulit bicara. Bila kedua orangtua sehat dan normal dalam bicara, tetapi ada salah seorang paman atau kakek yang gagap, anak membawa predisposisi kerentanan ini.
2. Faktor saraf
Beberapa pakar dalam ilmu saraf berpendapat, adanya gangguan saraf menyebabkan gangguan koordinasi dari fungsi motorik untuk bicara. Gangguan saraf ini bisa disebabkan luka otak akibat proses persalinan yang sulit. Bisa juga karena kepala anak pernah terbentur, anak pernah kejang, atau pernah menderita infeksi serius, dan lainnya. Pada saat tersebut, terjadi proses penurunan kekuatan fungsi saraf secara menyeluruh.
3. Faktor emosi atau kecemasan
Gagap bisa terjadi pada situasi-situasi tertentu terutama saat ada kecemasan. Pada saat bicara dalam situasi tersebut, terjadi spasmodik atau pemblokan suara terutama pada kata yang berawalan huruf b, d, s, dan t, yang butuh adanya penekanan. Jadi, gagap di sini bukan gangguan dalam organ bicara, melainkan representasi kondisi ketidakmatangan emosi yang tercerminkan pada gangguan berbicara. Biasanya ini dialami oleh anak-anak yang kurang percaya diri atau memiliki self esteem yang rendah.
4. Faktor gangguan simetri otak
Proses pematangan otak terjadi sampai usia anak 2 tahun. Di usia 2-3 tahun sudah bisa dikenali mana bagian otak anak yang dominan. Bila anaknya berbakat kidal, orangtua mungkin masih bisa membenahinya di usia ini. Jika sudah lewat 3 tahun dan orangtua memaksakan anak melakukan kegiatan dengan tangan kanannya maka akan terjadi perubahan pada sistem kerja otaknya sehingga terjadi ketidakseimbangan yang membuat anak gagap.
Selain itu, hal-hal berikut juga dianggap mempunyai peranan penting penyebab terjadinya gagap, diantaranya adalah:
a. Faktor stres dalam kehidupan keluarga, seperti tekanan dari orang tua agar anak berbicara dengan jelas
b. Pendidikan anak yang dilakukan secara keras dan ketat, dengan membentak-bentak; serta tidak mengizinkan anak berargumentasi dan membantah.
c. Adanya kerusakan pada belahan otak (hemisfer) yang dominan.
d. Faktor neurotik famial.
e. Gangguan lateralisasi, rasa tidak aman, dan kepribadian anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar